Mapaba Rayda 2022, Tiga Petinggi PMII Berdialektika
Rayda PMII Purwokerto – Masa Penerimaan Anggota Baru Rayon Dakwah 2022 sukses terselenggarakan di Balai Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dengan dihadiri oleh 97 peserta.
Acara ini, diselenggarakan selama tiga hari dua malam, terhitung dari Jum’at (7/10/2022) sampai Minggu (9/10/2022) dengan mengusung tema ‘’Mewujudkan Generasi Pergerakan yang Berani, Unggul, dan Inovatif dengan Berlandaskan Aswaja.’’
Dalam sambutaannya Ketua Rayon Dakwah, Azka Amrulloh menyampaikan Masa Penerimaan Anggota Baru adalah kegiatan formal yang ada di organisasi Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia yang sekaligus juga menjadi gerang awal untuk memasuki PMII.
‘’Diselenggarakannya Mapaba itu sendiri bukan tanpa sebab, akan tetapi momen Mapaba ini adalah tahap awal pengenalan organisasi ekstra yaitu PMII pada Anggota baru dan merupakan bentuk pengaderan tingkat pertama di organisasi ini,’’ ungkapnya.
Ia juga mengatakan di fase Mapaba ini, PMII berfokus pada penanaman nilai bahwa PMII adalahh wadah organisasi paling tepat untuk mahasiswa dalam pengembangan diri dan wadah untuk memperjuangkan idealisme dalam berbangsa dan bernegara, serta pemahaman nilai-nilai ahlus sunnah wal jamaah baik secara tekstual maupun kontekstual, sebagai upaya menjadikan mahasiswa muslim yang benar dalam keislamannya sesuai dengan ajaran Rasululloh SAW.
‘’Harapan besar bagi kami, dalam kegiatan mapaba ini akan menjadi cikal bakal terwjudnya embrio baru yang memiliki kesadaran akan posisi dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dalam memperjuangkan idealismeannya secara organisasional, baik dalam dunia kepemudaan, kemahasiswaan, kemassyarakatan, dan kebangsaan,’’ tambahnya.
Menanggapi hal serupa Ketua Komisariat Walisongo Purwokerto, Nana Anisa mengatakan bahwasanya PMII adalah wadah organisasi yang memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat.
‘’Di PMII itu kan banyak wadah, banyak hal entah itu intelektual, diskusi, bakat minat, intinya proses di PMII itu panjang, ini menjadi kesempatan karena kunci sukses itu ada dua: pandai membawa diri dan selalu menjaga silaturahmi,’’ ujarnya.
Nana juga berpendapat pada poin pertama, yakni pandai membawa diri, ketika kita masuk organisasi harus siap dua hal yaitu dipimpin atau memimpin. Dengan begitu bisa melatih keprofesionalan karena didalam organisasi tidak hanya mengenai kepentingan diri sendiri tapi mengenai kepentingan bersama sebab organisasi itu kan banyak orang.
‘’Saya harap dari Mapaba Rayon dakwah 2022 banyak materi-materi yang diberikan, banyak pendampingan-pendampingan yang diberikan oleh senior bertujuan untuk mengoptimalkan hal tersebut. Meskipun dua hari tiga malam itu bukan waktu yang cukup untuk mengenal PMII, untuk menyerap apa yang ada di PMII itu tidak akan cukup tapi setidaknya mereka mengetahui dasar-dasar untuk mengenal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,’’ tutupnya diakhir berargumen.
Sementara itu, Ketua Cabang PMII Purwerto, Fahrur Rojik turut mengungkapkan pada prinsipnya, semua organisasi baik untuk diikuti, ia menganggap mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi apapun dikampus akan merugi.
Ia juga sedikit menyayangkan ketika mahasiswa ternyata lebih memilih dominan berproses di organisasi intra kampus karena kenyamanan yang mereka dapatkan.
“Kritik untuk sahabat PMII yang lebih dominan berproses di intra, padahal PMII menjadi pilihan pertama saat masuk kampus, hanya karena ikut serta dalam organ tubuh akhirnya mengurangi loyalitas dan militansi kalian di PMII, dan itu sangat disayangkan” tegaasnya.
Ia juga berargumen bahwa tampilan organ ekstra, tepatnya PMII tidak akan terputus kapanpun. Sedangkan di intra, setelah masa jabatan selesai saat itu juga keterikatan kita di organisasi selesai.
‘’Di PMII hubungan kita tidak hanya lingkup kampus dan terputus saat periode selesai. Ada hubungan kuat antar generasi, bahkan sampai terpaut jarak dan waktu yg jauh, hubungan PMII akan tetap tersambung,’’ pungkasnya.
Tim Redaksi: Rahma Herley
Narator: Lubna Laila
Post a Comment