Sowan Sahabat Wahyu Choerul Cahyadi, Sidabowa
Senin, 19 Agustus 2013 - Sebagai sebuah langkah awal Komisariat Walisongo, bekerjasama dengan beberapa pengurus Rayon Dakwah dan Rayon lainnya mengadakan sowan senior berkeliling. Setelah sebelumnya ke rumah sahabat Turhamun, sekarang gilirannya ke rumah sahabat Wahyu yang berdomisili di Sidabowa.
Seperti biasanya, obrolan diawali dengan candaan segar khas sahabat PMII yang tidak jauh dari perkuliahan hingga jaman nakalnya di kampus dulu. Ditemani dengan masing-masing semangkuk bakso yang cukup panas dan pedas, obrolan lebih fokus kepada badan otonom (BanOm) yang dimiliki oleh Komisariat Walisongo.
Diawali oleh pertanyaan Agus Khafidzin (salah satu Kader RayDa di Komisariat) bagaimana penyikapan kedepan terkait dengan Banom Kepenulisan? Kemudian sahabat wahyu menjawab dengan sederhana, walaupun dulunya Wahyu merupakan "orang" LPM Obsesi dia mengaku sampai hari ini ia masih perlu belajar banyak. Tapi jika diperlukan bantuan untuk Komisariat, pihaknya siap membantu dengan senang hati.
Kemudian jika dari Banom tersendiri memiliki keniatan untuk membuat semacam buletin dengan percetakan atau mungkin penerbit, Wahyu dengan tegas pula layaknya masih jadi demonstran dulu, siap untuk mencarikan link untuk kerjasama.
Ia juga bercerita banyak terkait hambatan yang nantinya akan dihadapi dalam proses penulisan, dan ia menggaris bawahi bahwa dalam kepenulisan diperlukan kebebasan berpikir. Tapi dari sini perlu diimbangi dengan diskusi-diskusi dan juga diimbangi dengan bacaan yang tepat pula. Lalu sebagai pondasi awal proses penulisan sering dilakukan workshop atau pelatihan penulisan.
Tetapi ketika tidak ada follow up yang terkonstruksi dengan baik maka hasilnya sama saja dengan nol besar. Karena memang menulis harus datang dari hati orang itu sendiri. Satu yang sangat perlu diingat, dalam menulis perlu ada deadline dalam penyelesaian tulisan agar tidak terlalu ngelatur dalam penyelesaiannya. Ia juga menambahkan, menulis bebas lebih sulit ketimbang menulis untuk perlombaan. Karena memang yang paling sulit dari menulis adalah mengambil tema yang akan dituangkan.
Tidak terasa, jam sudah menunjukan pukul 19.00 WIB dan dengan ucapan terimakasih dan kalimah wajib kader PMII "Wallahul Muwafiq illa Aqwamittharieq" seluruh rombongan berpamitan dan bergegas pulang dengan beriring motor.
Penulis: Arda Dwi Rahayu
Editor: Noval Irmawan
Post a Comment